Business Plan Dinkop Jatim 2018

PROPOSAL BUSINESS PLAN
KUNTILANAK
(KUE PENGGANTI LAPAR DARI DEDAK)
Sebagai Peluang Usaha Kurang
Optimalnya Pemanfaatan Dedak Pada
Masyarakat Jawa Timur
Diusulkan
oleh:
Muhammad
Qory Fauzi 21701032060
Febri
Kusumawati 21701082195
Tantri
Wahyuni 21601073136
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
MALANG
2018
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul
Kegiatan :
Kuntilanak (Kue Pengganti Lapar Dari
Dedak) Sebagai Usaha Kurang Optimalnya Pemanfaatan Dedak Pada Masyarakat
Jawa Timur
2. Bidang
Kegiatan :
Business Plan
3. Ketua
Pelaksana Kegiatan
a. Nama
Lengkap : Muhammad
Qory Fauzi
b. NIM : 21701032060
c. Fakultas/Jurusan : Pertanian/Agribisnis
d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Islam Malang
e. Alamat
Rumah dan No. Tel./HP : Ds. Langut Rt/Rw
05/01, Kec. Lohbener, Kab. Indramayu, 085353525220
f. Alamat
E-mail :
mqoryf98@gmail.com
4. Anggota
Pelaksana Kegiatan : Febri
Kusumawati
Tantri Wahyuni
Malang, 30 Maret 2018

(Muhammad
Qory Fauzi)
NIM. 21701032060
DAFTAR ISI
HALAMAN
SAMPUL
HALAMAN
PENGESAHAN................................................................................. i
DAFTAR
ISI........................................................................................................... ii
RINGKASAN........................................................................................................ iii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2.
Rumusan Masalah....................................................................................... 2
1.3.
Tujuan......................................................................................................... 2
1.4.
Luaran......................................................................................................... 2
1.5.
Manfaat....................................................................................................... 2
BAB II. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1.
Kondisi Lingkungan................................................................................. 3
2.2.
Gambaran Mengenai Potensi Sumberdaya dan
Peluang Pasar.................. 3
2.3.
Gambaran Umum Produk.......................................................................... 3
2.4.
Potensi Pasar.............................................................................................. 4
2.5.
Analisis SWOT.......................................................................................... 4
BAB III. METODE PELAKSANAAN
3.1.
Pelaksanaan Produksi.................................................................................. 5
3.2.Metode
Pemasaran dan Distribusi............................................................... 5
BAB IV. RENCANA PRAKIRAAN MODAL
4.1.
Justifikasi Anggaran Proses Produksi.......................................................... 6
4.2.
Penetapan Harga Jual................................................................................... 7
4.3.
Pendapatan dan Keuntungan....................................................................... 7
LAMPIRAN-LAMPIRAN..................................................................................... 8
Ringkasan
Tujuan dari
business plan ini adalah untuk ke dalam sebuah bisnis berbasis koperasi dimana
produk yang bernama KUNTILANAK (Kue Pengganti Lapar Dari Dedak) ini dapat
menjadi produk unggulan dalam Koperasi Konsumsi dan memberikan profit yang
tinggi. Adapun target khusus yaitu menciptakan inovasi produk baru melalui
limbah padi yang sehat dan bersih. Menambah nilai jual dedak di pasaran.Serta
mencari keuntungan melalui peluang bisnis yang ada. Agar tujuan diatas
terlaksana maka ada beberapa metode untuk mencapai tujuan tersebut. Metode untuk
mencapai tujuan produk ini pertama dengan cara pengumpulan bahan-bahan yang di
butuhkan kedua pembuatan produk serta setalah itu pemasaran. Pemasaran dilakukan
melalui penyebaran pamflet, pembuatan iklan dimedsos. Kuntilanak
merupakan bisnis makanan berbahan dari dedak dalam bentuk kue kering yang
pertama ada di Jawa Timur yang prospektif dan kontinuitas atau berkelanjutan,
sehingga mampu menjawab kebutuhan para masyarakat dalam upaya mengatasi rasa
lapar.
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dedak
padi merupakan limbah dari pengolahan menjadi
beras dan kualitasnya bervariasi tergantung dari varietas padi. Dedak padi
adalah hasil samping pada pabrik penggilingan padi dalam memproduksi beras.
Dedak padi ialah bagian kulit ari beras pada waktu dilakukan proses pemutihan
beras. Dedak padi dikalangan masyarakat Indonesia biasanya digunakan sebagai pakan ternak, karena kandungan gizinya yang tinggi, harganya relatif murah dan
ekonomis, tingkat perolehannya pun mudah, dan penggunaannya tidak bersaing
dengan konsumsi manusia. Menurut
(Schalbroeck, 2001), produksi dedak padi di Indonesia cukup tinggi per tahun
dapat mencapai 4 juta ton dan setiap kuwintal padi dapat menghasilkan 18-20
gram dedak, sedangkan menurut Yudono et al. (1996)
proses penggilingan padi dapat menghasilkan beras giling sebanyak 65% dan
limbah hasil gilingan sebanyak 35%, yang terdiri dari sekam 23%, dedak dan
bekatul sebanyak 10%. Protein dedak berkisar antara 12-14%, lemak sekitar 7-9%,
serat kasar sekitar 8-13% dan abu sekitar 9-12% (Murni et al., 2008).
Melihat kandungan gizi pada dedak yang cukup tinggi namun
penggunaannya di indonesia hanya sekedar digunakan sebagai pakan ternak, kami
melihat peluang bahwa dedak akan memiliki nilai jual dan tingkat manfaat yang
lebih tinggi setelah melewati proses pengolahan yang tepat. Setelah kita
mengamati, kami melihat peluang bahwa dedak tidak hanya dapat dikonsumsi oleh
hewan ternak namun juga dapat dikonsumsi
oleh masyarakat yaitu dengan berinovasi mengolah dedak menjadi kue.
Pembuatan
kue yang berbahan limbah padi berupa dedak yang memiliki kandungan gizi cukup
tinggi diharapkan dapat menciptakan inovasi makanan pengganti lapar melalui
limbah yang pengolahannya kurang optimal.
Dari
pemaparan di atas kami menawarkan sebuah produk baru berupa kue yang kami beri
nama “Kuntilanak” yaitu kue pengganti lapar dari dedak yang berbahan limbah
penggilingan padi. Hal ini lebih mendukung dalam pembuatan bentuk makanan
pengganti lapar yang belum pernah ada dijual dipasaran dan layak untuk menjadi
produk dari Koperasi khususnya Koperasi Konsumsi, selain itu juga dilihat dari
peluang usaha produksi “Kuntilanak” mempunyai potensi besar untuk dikembangkan
di kalangan masyarakat Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana
cara memanfaatkan dedak secara
optimal?
2. Bagaimana
cara membuat kue dari bahan dedak sebagai alternatif pengganti lapar?
3. Mengapa
perlu adanya usaha Kuntilanak.
1.3 Tujuan
1. Membuat
suatu inovasi produk
baru dari dedak sebagai makanan pengganti lapar.
2. Mengetahui
cara pembuatan kue pengganti lapar dari dedak.
3. Mengasah
kemampuan psikomotorik, efektif dan kognitif mahasiswa untuk berwirausaha serta
mengembangkan impresi yang kreatif dalam merealisasikan usaha.
1.4 Luaran
Luaran
yang diharapkan dari program ini adalah bisa
menghasilkan suatu inovasi baru, yaitu kuntilanak sebagai pengganti lapar, pemasaran Kuntilanak
yang komersial dan kontinyu.
1.5 Manfaat
a) Mengatasi
kurangnya pemanfaatan dedak yang kurang optimal di Jawa Timur.
b) Mampu
meningkatkan kesehatan bagi yang mengkonsumsinya.
c) Memberikan
peluang serta profit yang cukup besar.
BAB
II
GAMBARAN
UMUM RENCANA USAHA
2.1 Kondisi Lingkungan
Jawa timur merupakan provinsi yang
mempunyai lahan yang subur jadi tidak
salah jika tanaman padi yang nantinya memberikan limbah berupa dedak tersebut
dapat berkembang pesat di Jawa Timur. Karena Jawa Timur memiliki suhu udara
yang cukup, sinar matahari cukup, serta didukung oleh pemupukan dan
irigasi yang baik, kondisi tanah yang
subur, dan area sawah yang cukup luas. Syarat tumbuh tanaman padi dapat tumbuh
dengan baik yaitu dengan curah hujan 1500-2000 mm/tahun dan dapat tumbuh subur
di daerah yang memiliki temperatur 15-30o C. Di Jawa timur sendiri memiliki suhu
rata-rata berkisar antara 21-34o C, serta curah hujan rata-rata 1900
mm/tahun. Dari data tersebut artinya Jawa timur memiliki potensi bertumbuh
suburnya tanaman padi, artinya dengan tumbuh suburnya tanaman padi nantinya
akan memberikan limbah berupa dedak yang melimpah dan berakibat kurang optimal
dalam penggunaannya kembali.
2.2
Gambaran Mengenai Potensi Sumberdaya dan Peluang Pasar
Usaha pembuatan
produk Kuntilanak sangat cocok dikembangkan di Jawa Timur khususnya kabupaten
Malang karena memiliki target efektif selain masyarakat yaitu mahasiswa
sehingga diharapkan usaha ini dapat didirikan guna meningkatkan nilai jual
limbah padi yaitu dedak dan diharapkan dapat melatih jiwa kewirausahaan. Di
kabupaten Malang juga banyak masyarakat yang suka mengkonsumsi jajanan kue
khususnya mahasiswa. Dengan keadaan tersebut maka ada peluang pasar yang besar.
2.3 Gambaran Umum Produk
Kuntilanak
(Kue Pengganti Lapar Dari Dedak) merupakan makanan dari dedak yang satu-satunya
berbentuk kue yang dirancang khusus untuk pengganti lapar. Produk ini sangat berkhasiat
yang mengkonsumsi karena biasanya pada masyarakat dedak hanya digunakan sebagai
pakan ternak, namun produk ini dapat dijadikan makanan pengganti lapar dan
dapat dijadikan makanan untuk program diet. Kelebihan produk ini akan
memberikan efek positif bagi masyarakat yang mengkonsumsinya, dan keunggulan
produk ini dapat dikonsumsi dari semua kalangan masyarakat. Produk ini dapat bertahan
kurang lebih satu bulan karena dalam proses pembuatannya telah dilakukan
pasteurisasi.
2.4 Potensi Pasar
Pasar yang dibidik
untuk mengawali bisnis ini adalah masyarakat serta para mahasiswa khususnya
kabupaten Malang. Dengan kondisi masyarakat serta mahasiswa yang banyak dan
tentunya dengan konsumsi makanan yang tinggi, akan banyak peluang untuk
mengembangkan bisnis Inovasi dibidang makanan serta menjadi peluang andalan
untuk mengembangkan usaha.
2.5 Analisis SWOT
1.
Strenght
(Kelebihan)
a) Merupakan
inovasi produk baru
b) Memiliki
harga lebih terjangkau
c) Dapat
digunakan sebagai makanan pengganti lapar
d) Dapat
digunakan sebagai program diet
e) Tidak
menggunakan bahan pengawet
2.
Weakness
(Kelemahan)
a) Minimnya
pengetahuan masyarakat terhadap produk
b) Produk
tidak dapat bertahan lama
3.
Opportunity
(Peluang)
a) Segmen
pasar terbesar terdapat pada segmen bawah yaitu mahasiswa
b) Belum
banyak adanya produk inovasi ini
c) Tingkat
konsumsi masyarakat yang tinggi
4.Threat (Ancaman)
a)
Munculnya produk dengan bahan baku yang
sama
b)
Munculnya pesaing yang dapat mengancam
segmen pasar
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1
Pelaksanaan Produksi
a. Waktu dan Tempat
Produksi akan
berlokasi di Jl.
Venus No. 30 Kel.
Dinoyo Kec. Lowokwaru Kota
Malang.Tempat produksi bertempat di Jl.
Venus No. 30 dikarenakan fasilitas yang memadai dan dilakukan setiap hari.
b. Proses Produksi
Ø Siapkan
alat dan bahan
Ø Masukan
dedak kedalam ayakan, setelah itu
ayak sehingga halus, kemudian pisahkan
dedak kasar dengan dedak yang sudah diayak
Ø Masukan
dedak halus kedalam wajan penggorengan, sangrai hingga berbau harum, lalu
ditiriskan, lalu siapkan
mangkuk besar dan masukkan 3-4 butir telur
Ø Tambahkan
air secukupnya, lalu tambahkan juga mentega, pewarna makanan, gula, perisa makanan, setelah itu kocok
(mixer) hingga mengembang,
kemudian tambahkan juga susu murni, setelah itu, masukan dedak yang sudah
disangrai kedalam mixer
Ø Aduk
sehingga kalis dan merata,
lalu siapkan
oven dan cetakan kue, kemudian ambil
adonan lalu taruh adonan kedalam cetakan yang sudah diolesi mentega (agar tidak
lengket), supaya
menarik tambahkan toping sesuai selera (meses, sprinkle, dsb)
Ø Masukan
kedalam oven, tunggu
hingga kecoklat-coklatan,
lalu
ambil kue dari oven dan ditiriskan,
setelah
itu proses pengemasan atau
langsung dihidangkan
3.2 Metode Pemasaran dan Distribusi
Untuk media pemasaran “Kuntilanak”
tersebut, kita menggunakan beberapa cara yaitu media sosial (facebook,
instagram, whattsapp, dan sebagainya), memanfaatkan website (internet), brosur,
banner, dan sebagainya. Untuk menarik pelanggan supaya “Kuntilanak”
dikenal dan diminati masyarakat kita
mengadakan promo-promo menarik juga diskon.Untuk pangsa pasarny kita targetkan
untuk orang-orang yang sedang menjalankan program diet, bisa juga untuk para
kaum hawa yang identik dengan suka ngemil dan susah buat makan
Tujuan
diciptakannya “Kuntilanak” ini untuk mengubah dedak yang tidak mempunyai harga
jual diubah menjadi suatu produk yang mempunyai harga jual yang sangat tinggi
sehingga bisa membuka peluang pekerjaan juga.
BAB IV
RENCANA PRAKIRAAN MODAL
4.1 Justifikasi Anggaran Proses Produksi
a.
Biaya
Peralatan Penunjang
Peralatan
|
Jumlah
|
Harga
|
Kompor Gas
|
1
Buah
|
Rp300.000,-
|
Oven
|
1
Buah
|
Rp200.000,-
|
Tabung Gas
|
1
Buah
|
Rp18.000,-
|
Mixer
|
1
Buah
|
Rp150.000,-
|
Plastik Klip
|
19
Pack
|
Rp360.000,-
|
Baskom
|
4
Buah
|
Rp20.000,-
|
Wajan Penggorengan
|
1
Buah
|
Rp50.000,-
|
Nampan
|
1
Buah
|
Rp20.000,-
|
Blender
|
1
Buah
|
Rp90.000,-
|
Sarung Tangan
|
1
Lusin
|
Rp10.000,-
|
Saringan
|
1
Buah
|
Rp50.000,-
|
Kain Lap
|
3
Buah
|
Rp10.000,-
|
Sendok Besar
|
3
Buah
|
Rp15.000,-
|
Cetakan Kue
|
25
Buah
|
Rp25.000,-
|
TOTAL
|
Rp1.318.000,-
|
b.
Biaya
Bahan Baku
Bahan
|
Jumlah
|
Harga
|
Dedak
|
6
kg
|
Rp18.000,-
|
Tepung Terigu
|
3
kg
|
Rp24.000,-
|
Mentega
|
2
kg
|
RP12.000,-
|
Gula Tepung
|
2
Bungkus
|
Rp12.000,-
|
Telur
|
½
kg
|
Rp10.000,-
|
Susu
|
1
Kaleng
|
Rp9.000,-
|
Garam
|
1
Bungkus
|
Rp3.000,-
|
Minyak Goreng
|
1
kg
|
Rp12.000,-
|
Perisa Makanan
(Greentea & Pandan)
|
2
Botol
|
Rp10.000,-
|
Toping (Springkle
& Messes)
|
-
|
Rp17.000,-
|
TOTAL
|
Rp127.000,-
|
c.
Biaya
Operasional lainnya
Biaya
|
Harga
|
Biaya Promosi
|
Rp300.000,-
|
Biaya Transportasi
|
Rp200.000,-
|
TOTAL
|
Rp500.000,-
|
4.2
Penetapan Harga Jual
Dari biaya-biaya
tersebut akan menghasilkan 450 biji Kuntilanak yang akan dikemas menjadi 30
Bungkus, jadi satu bungkus berisi 15 biji Kuntilanak. Harga jual Kuntilanak
akan direncanakan dengan menyesuaikan biaya-biaya yang telah dikeluarkan dalam
proses produksi. Harga jual untuk satu bungkus Kuntilanak yaitu Rp8.500,-.
4.3
Pendapatan
dan Keuntungan
Peralatan
kira-kira akan mengalami penyusutan dengan nilai residu Rp50.000,-, maka
penyusutan per bulan:
Biaya Penyusutan =Biaya Peralatan Penunjang – Nilai Residu/12
=Rp1.318.000,- – Rp50.000,-/12
=Rp105.600/Bulan
Dengan
asumsi perhari terjual 30 bungkus harga @Rp8.500,- maka satu bulan akan
memiliki penjualan 30 Bungkus x Rp8.500,- x 30 hari = Rp7.650.000,-
Biaya-biaya yang
dikeluarkan dalam proses produksi:
Biaya
Penyusutan Peralatan Rp105.600,-
Biaya
Bahan Baku (Rp127.000,- x 30 hari) Rp3.810.000,-

TOTAL Rp4.415.000,-
Maka Laba bersih:
Laba Bersih/Bulan =
Penjualan – Biaya-biaya
=Rp7.650.000,-
– Rp4.415.000,-
=Rp3.325.000,-
Jadi nilai keuntungan
dalam satu tahun:
Rp3.325.000,- x 12
bulan = Rp38.820.000,-
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran
1. Biodata Ketua dan Anggota:
A. Identitas Diri (Ketua)
1.
|
Nama
Lengkap
|
Muhammad Qory Fauzi
|
2.
|
Jenis
Kelamin
|
Laki–laki
|
3.
|
Program
Studi
|
Agribisnis
|
4.
|
NIM
|
21701032060
|
5.
|
Tempat,
Tanggal Lahir
|
Indramayu, 24 juli
1998
|
6.
|
E-mail
|
|
7.
|
Nomor
Telepon/HP
|
085353525220
|
B. Identitas Diri (Anggota)
1.
|
Nama
Lengkap
|
Febri Kusumawati
|
2.
|
Jenis
Kelamin
|
Perempuan
|
3.
|
Program
Studi
|
Akuntansi
|
4.
|
NIM
|
21701082195
|
5.
|
Tempat,
Tanggal Lahir
|
Blora, 24 Februari
2000
|
6.
|
E-mail
|
|
7.
|
Nomor
Telepon/HP
|
0895601249001
|
C. Identitas Diri (Anggota)
1.
|
Nama
Lengkap
|
Tantri Wahyuni
|
2.
|
Jenis
Kelamin
|
Perempuan
|
3.
|
Program
Studi
|
Pendidikan Bahasa Inggris
|
4.
|
NIM
|
21601073136
|
5.
|
Tempat,
Tanggal Lahir
|
Kulonprogo, 27 Juni
1998
|
6.
|
E-mail
|
|
7.
|
Nomor
Telepon/HP
|
082326726206
|

Lampiran
2. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
![]() |
|||||
![]() |
![]() |
1.Tugas ketua tim : - Bertanggung
jawab atas seluruh pelakasanaan program
-
Mengatur jadwal pelaksanaan program
-
Mengkoordinir pelaksanaan program
2. Tugas sekretaris : - Produksi
produk
-
Pembelanjaan alat produksi
-
Pembelanjaan bahan
-
Promosi dan pemasaran
3. Tugas bendahara: -Akuntansi dan
keuangan

Komentar
Posting Komentar